Advertisement

Responsive Advertisement

Bagaimana Leadership di tengah-tengah pandemi ?

  Apa sih peran seorang pemimpin di masa krisis pandemi corona virus ini ? Apa saja yang anda lakukan di saat pandemi ini, datang ke tempat anda bekerja atau organisasi ?. Anda bingung ? berbuat tergupuh-gupuh atau hanya berdiam diri saja tanpa memikirkan atau melakukan apapun ?

Dalam Kondisi tadi pasti yang anda tunggu-tunggu adalah suara dari sang pemimpin bukan?. Seorang yang di perlukan dalam menentukan langkah-langkah atau memecahkan suatu masalah. Jadi dari kondisi pandemi seperti saat ini, bisa menjadi kesempatan pembelajaran yang sangat baik bagi para leaders untuk menigkatkan kemampuanya dalam menangani kondisi-kondisi krisis yang terjadi. Dengan kata lain kita seperti melatih diri kita sendiri untuk menjadi pemimpin yang semakin kuat menhadapi tekanan dan kesulitan yang ada dan keluar sebagai seroang pemenang, ya menang atas situasi yang sulit yang sedang terjadi.

Nah, ciri-ciri seorang pemimpin yang baik punya kemampuan untuk berinovasi dan juga punya crisis leadership (Joseph W. Pfeifer). Crisis leadership itu terdiri dari kata Crisis yang artinya kesusahan atau masalah, dalam kasus ini contohnya virus corona. Kata leadership yang berarti pemimpin sebuah kelompok. Jadi crisi leadership ini berarti tindakan pemimpin pada masa-masa yang sulit atau banyak masalah dan bagaimana seorang pemimpin itu sendiri dapat efektif menangulangi krisis itu. Tindakan ini bisa diambil saat sevelum suatu krisis terjadi atau pada saat berada pada situasi itu maupun setelah pandemi berlalu.

Pada saat krisis seperti ini ada beberapa tindakan penting untuk para pemimpin setidaknya ada 3 hal utama yaitu Communication, Clarity, dan Caring.

Communication atau Komunikasi adalah keterampilan yang paling penting dalam menghadapi suatu kondisi krisis. lakukanlah komunikasi sesering mungkin, jika perlu setiap hari di update perkembangan kondisi yang ada. Manfaatkan segala teknologi komunikasi yang ada seperti whatsapp, instagram, telegram, Zoom, google meet dan lainya, untuk memberi rasa tenang kepada orang-orang yang anda pimpin. Ingat bahwa komunikasi yang efektif akan berdampak pada pengalaman yang dirasakan oleh orang orang yang anda pimin.

Lalu tindakan selanjutnya adalah Clarity, kejelasanatau kepastian. Tindakan ini diawali dengan memahami atau menelaah dan memahami suatu problem secara jelas dan utuh, hingga mengkomunikasikan langkah-langkah untuk mengatasi situasi krisis tersebut. bila dilakukan dengan benar dan baik maka tindakan ini akan membangun suatu kejelasan bagi  setiap orang yang terlibat. kita menegtahui bahwa manusia akan takut atau cemas bila dihadapkan dengan rasa ketidakpastian atau sesuatu yang mereka tidak pahami.

Visi atau tujan bersama dapat membangun harapan dalam benak setiap orang untuk bersama-sama mengatasi kondisi krisis yang sedang di hadapi. Together we can ! ini sekaligus menjadi momen pendobrak semangat untuk menyatukan dan mempererat kesatuan tim, menguatkan keterikatan yang ada.  Yang tidak kalah pentinganya lagi seorang pemimpin punya Caring atau rasa peduli terhadap orang-orang yang dipimpinya. Diperlukan pemimpin yang mempunyai empati terhadap orang-orangnya sehingga ini ak

an semakin meningkatkan rasa percaya orang terhadap kepemimpinanya. bayangkan jika di situasi seperti ini seorang pemimpin tidak punya rasa empati terhadap orang-orangnya makan akan timbul rasa malas orang-orangnya dan tertekan sehingga banyak orang kana meragukan kepemimpinianya. 

Jadi peran pemimpin ketika menghadapi situasi krisis adalah dengan membangun kualitas komunikasi yang baik sehingga dapat memberikan kejelasan atau kepastian langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mengelola dan meminimalisirkan resiko atas krisi yang terjadi. Dan, Bagaimana seorang pemimpin dengan ketulusan dan empatinya yang diwujudkan dengan tindakan nyata semakin membangun rasa percara diri di hati para pengikutnya

Post a Comment

0 Comments